よこそ!!!!

स्वागत, ДОБРО ПОЖАЛОВАТЬ, مرحبا بكم, 欢迎, 환영, ยินดีต้อนรับ, WELCOME

Selasa, 18 Oktober 2011

Ragam Majas dalam Utakata no Ki

1. Polisindeton
Gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hat berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung (kebalikan asindeton).
Contoh :

Saat berhadapan dengan lukisan Venus, Leda, Madonna maupun Helena, jaha gadis penjual bunga violet itu seperti hadir bagai kabt diantara aku dan lukisan lukisan itu.

2. Hiperbolisme
Gaya bahasa penegasan yang menyatakan sesuatu hal dengan melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.
Contoh :

a. Jika kalian berhasil menjual dua atau tiga sketsa lukisan yang digantung d galeri dengan harga yang tinggi, kalian puji diri sendiri setinggi langit.

b. Ia mendengar teriakan orang meminta tolong yang menyayat hati.

3. Interupsi
Gaya bahasa penegasan yang mempergunakan kata-kata atau frase yang disisipkan di tengah-tengah kalimat.
Contoh :

Saya, kalau bukan karena terpaksa, tak mau bertemu dengan dia lagi.

4. Pleonasme
Gaya bahasa penegasan yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu karena artinya sudah terkandung dalam kata sebelumnya.
Contoh :

Aku meninggalkan dia dalam keadaan terpana, tidak mampu mengucapkan sepatah katapun.

5. Repetisi
Gaya bahasa penegasan yang mengulang-ulang sebuah kata berturut-turut dalam suatu wacana. Gaya bahasa jenis ini sering dipakai dalam pidato atau karangan berbentuk prosa.
Contoh :

Hariini! Hari ini! Apa gunanya kemarin?

6. Personifikasi atau Penginsanan
Gaya babasa perbandingan. Benda-benda mati atau benda-benda hidup selain manusia dibandingkan dengan manusia, dianggap berwatak dan berperilaku seperti manusia.
Contoh :

Imajinasiku menempatkan dia di atas karang di tepi sungai Rhine.

7. Simile
Gaya bahasa perbandingan yang mempergunakan kata-kata pembanding (seperti, laksana, bagaikan, penaka, ibarat, dan lain sebagainya) dengan demikian pernyataan menjadi lebih jelas.
Contoh :

a. Wajah gadis penjual bunga violet itu seperti hadir bagai kabut diantara aku dan lukisan lukisan itu.

b. Aku berdiri diatas perahu kecil bagai selembar daun yang hanyut oleh arus dibawahnya.

c. Darah panas seperti menderas melalui pembuluh pembuluh darahnya yang bagai pualam.

d. Rambutnya yang keemasan tertiup angin laksana bulu tengkukkuda yang panjang yang menggoyang goyangkan kepalanya.

e. Kabut diatas danau tersingkir seperti lapis demi lampis kain yang mengelupas

f. Meratapi dunia yang bagaikan buih diatas air, lenyap tanpa bekas.

8. Sarkasme
Gaya bahasa sindiran yang menggunakan kata-kata yang kasar. Biasanya gaya bahasa ini dipakai untuk menyatakan amarah.
Contoh :

a. Dasar orang orang buangan! Kalian semua hanyalah sampah seni.

b. Orang sinting!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar