Ini judulnya kayak orang yang baru ketemu belahan jiwa yak!
Bodo dah, maksudnya bukan itu... Hari ini saya mau cerita sama kalian...
Saya punya perkumpulan. Iya, perkumpulan orang orang sinting. Isinya telor, daging, daun daunan, dan bawang bawangan. Ah, enggak enggak. Emang martabak! Jadi isinya ya saya, Ratna dan Herna. Kita bertiga tergabung dalam PJI akronim dari Perserikatan Jomblo Indonesia *dengangayasailormoon*.
Selama SMA kita bertiga adalah sekumpulan perempuan perempuan mengagumkan yang perlu diperiksakan kesehatan jiwanya. Sayangnya apa yang sudah kita bangun sejak masuk kelas bahasa, nggak bisa tetap berdiri sampai sekarang. Akhirnya salah satu pondasi pun tumbang juga.
Yang selalu saya ingat pas kita masih kelas dua. Ratna suka sekali bikin ‘seandainya’. Dan saya, Herna dan Wida dibikin bingung sekaligus ketawa ketiwi tanpa makna.
“Seandainya ya, kamu punya pacar beda keyakinan, kalian bakal tetep nikah dengan dua keyakinan dalam satu keluarga apa putus dan nyari cowok laen dengan keyakinan yang sama?”
Kita akhirnya mengemukakan pernyataan masing masing. Itu masih mending.
“Seandainya ya, didunia ini cewek cewek pada mati semua Cuma tinggal kamu cewek satu satunya. Terus ada dua cowok, yang satu pinter banget tapi jelek. Yang satu ganteng banget tapi bego. Kalian milih yang mana buat nerusin kehidupan dimuka bumi?”
“Yang pinter”
“Ih, yang pinter itu jeeleeeeeeeekkkk banget. Pokoknya dia cowok paling jelek didunia ini. Tompelnya di mana mana. Di matanya juga ada tompelnya. Jadi kalo dia melek, tompelnya kebelah! Trus bulu idungnya keluar keluar!”
“Ya udah yang ganteng!”
“Ih, yang ganteng kan begooooo banget. Idiot! Sekali buang ingus, ingusnya seember, ngileran juga. Kalo makan sering nyasar ke idung. Dia nggak bisa ngitung satu tambah satu. Dia malah nggak bisa bedain mana wijen mana belek!”
“Astaghfirullah...”
“Buat kamu aja deh Rat!”
“Ih, nggak boleh! Harus milih salah satu!”
“Ogah!”
“Iiiihh... ayooooo...piliiiihhh...”
Kadang kadang jam kosong sering dihabiskan Ratna untuk bertanya nggak penting, seperti orang mensurvey;
“Suka cowok gondrong apa botak?” tanya Ratna. Dia ngasih Herna kesempatan buat ngejawab lebih dulu. Setelah itu saya.
“Gondrong”
“Botak”
“Kenapa?”
“Keren”
“Seksi”
“Suka Orlando Bloom apa keanu Reeves”
“Orlando”
“Keanu Reeves... dua duanya deh kalo bisa!”
“Harry potter apa lord of the ring?”
“Harry potter”
“Lord of the ring”
“Celana dalem polkadot apa kotak kotak”
“Kalo bisa yang ada gambarmu Rat!” celetuk Wida.
Dan kita tertawa bersama.
Selalu begitu. Selalu dan selalu. Hidup kita selama kelas 2 selalu diwarnai dengan tawa. Hohoho.
Hingga akhirnya Ratna punya pacar. PJI runtuh dengan sukses. Tinggallah saya dan Herna yang masih terus sendiri. Bahkan hingga tulisan ini diketik.
Entah siapa yang mengusulkan, dibentuklah GAPTIS akronim dari Gerakan Anti Pacaran Tidak Sehat. Bego banget!
Tapi akhirnya kita semua kehilangan Ratna...
Lamaaaaaa.... sekali...
Sampai kelulusan sampai akhirnya kita kehilangan satu sama lain, Herna, Wida, Ratna... Kita nerusin sekolah sendiri sendiri dan sibuk dengan dunia masing masing sampe lupa nyari keberadaan temen lama. Jangankan nyariin temen lama, saya aja kadang kadang lupa nama belakang saya...
Dan Wida dateng ke FB saya... Jiaaaah...! Ketemu Wida dah.... Kangen kangenan dikit.... Tanya tanya kabar, standar gitulah....
Dan beberapa minggu yang lalu perempuan yang satu itu dateng juga ngetok ngetok wall akun FB saya. Siapa coba? Taraaaaa....si Ratna....
Sayangnya kita nggak ketemu Herna juga... Saya nggak tau Herna sekarang dimana dan lagi ngapain (halah). Intinya setelah saya kangen kangenan dikit sama Wida dan kangen kangenan banyak sama Ratna, rasanya kurang lengkap kalo nggak ada Herna juga....
Intinya saya belom puas sebelum balik ngumpul ngumpul berempat. Inti dari intisarinya adalah... saya tetep ber-arigatou sama FB yang udah memberikan jalan pada dua wanita gaib (baca: Wida dan Ratna) buat ngubek penduduk FB dan akhirnya nemuin saya...
