よこそ!!!!

स्वागत, ДОБРО ПОЖАЛОВАТЬ, مرحبا بكم, 欢迎, 환영, ยินดีต้อนรับ, WELCOME

Senin, 17 Oktober 2011

Gaya Bahasa Dalam Maihime

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan bahasa sedemikian rupa, sehingga kesan dan efek terhadap pembaca atau pendengar dapat dicapai semaksimal dan seintensif mungkin.

Berikut ini adalah ragam gaya bahasa yang digunakan dalam Maihime:

1. Interupsi

Gaya bahasa penegasan yang mempergunakan kata-kata atau frase yang disisipkan di tengah-tengah kalimat. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Aku, yang sekarang ini kembali ke Jepang, merasa sangat berbeda dengan ketika berangkat ke Eropa dulu.

2. Koreksio

Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata pembetulan untuk mengoreksi (menggantikan kata yang dianggap salah). Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Mungkin hal inilah yang menyebabkan aku belum menulis catatan harian. Bukan, ada alasan lain.

3. Simile

Gaya bahasa perbandingan yang mempergunakan kata-kata pembanding (seperti, laksana, bagaikan, penaka, ibarat, dan lain sebagainya) dengan demikian pernyataan menjadi lebih jelas. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Masalah ini mula mula bagai segumpal awan yang menyelimuti hatiku.

b. Bayangan itu tiba tiba mengingatkanku pada pnderitaan yang berulang kali mendera diriku, bagaikan bayangan di cermin, bagaikan suara yang menggema.

c. Tiga tahun berlalu bagaikan mimpi.

d. Hatiku ibarat daun pohon nemu yang mengerut dan berusaha menghindar saat disentuh.

e. Hatiku bak gadis belia.

f. Ia tampak cantik bagai sekuntum bunga mekar.

g. Penari bagaikan budak pada waktu itu.

h. Aku merasa bagaikan pelaut yang kehilangan kemudi ditengah samudra luas yang ingin mencapai gunung dikejauhan, namun gunung itu diselimuti kabut tebal.

i. Berkali kali aku memeluk Elis yang bagaikan mayat hidupdan mengucurkan airmata getir.

4. Personifikasi

Gaya babasa perbandingan. Benda-benda mati atau benda-benda hidup selain manusia dibandingkan dengan manusia, dianggap berwatak dan berperilaku seperti manusia. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Segumpal awan yang menyelimuti hatiku, menghalangi pandanganku untuk menikmati pemandangan gunung Swiss dan memudarkan minatku terhadap puing puing sejarah di Italia.

b. Bayangan itu tiba tiba mengingatkanku pada pnderitaan yang berulang kali mendera diriku.

c. Matanya yang biru jernih menyimpan kesedihan itu hendak menyampaikan sesuatu.

d. Airmata menghalangi gerakan penaku untuk menulis.

5. Hiperbola

Gaya bahasa penegasan yang menyatakan sesuatu hal dengan melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Masalah ini terpahat dalam dalam dihati aku tak dapat menghapuskannya.

b. Kemudian airmataku bercucuran membasahi saputangan.

c. Aku tidak kuat berdiri karena lututku bergetar hebat.

d. Tiba tiba aku dilanda pikiran bahwa mungkin aku akan mati dalam lautan manusia kota besar di Eropa yang luas ini.

6. Alusio

Gaya bahasa yang menggunakan peribahasa yang maksudnya sudah dipahami umum. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Dilandasi pemikiran bahwa tugas ini adalah kesempatan untuk mengangkat nama dan nasib keluarga.

b. Tetapi aku telah berjanji pada diri sendiri untuk tidk terpesona oleh keindahan fana dimanapun dan telah membentengi diri untuk tidak tergoda benda benda yang mengganggu pikiran.

c. Dalam tatapan matanya terkandung bujukan yang membuatku tak dapat menolak.

7. Sinekdoke Totem Pro Parte

Gaya bahasa yang menyebutkan keseluruhan untuk menyatakan sebagian. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Inilah masa ketika Wilhelm I yang mempersatukan Jerman dapat menatap kota dengan bersandar di jendela istananya.

8. Kontradiksio Interminis

Gaya bahasa yang mengandung pertentangan, yakni apa yang dikatakan terlebih dahulu diingkari oleh pernyataan yang kemudian. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Diriku yang asli yang selama ini terpendam jauh di dasar hati kini pelan pelan muncul ke permukaan.

9. Pleonasme

Gaya bahasa penegasan yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu karena artinya sudah terkandung dalam kata sebelumnya. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Perasaan ini mirip dengan perasaan yang menyerang aku yang bukan merupakan aku yang sesungguhnya, bukan aku yang sekarang.

10. Simbolik

Gaya bahasa kiasan dengan mempergunakan lambang-lambang atau simbol-simbol untuk menyatakan sesuatu. Misal, bunglon lambang manusia yang tidak jelas pendiriannya; lintah darat lambang manusia pemeras; kamboja lambang kematian. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Ibu sebenarnya menginginkan aku menjadi kamus hidup.

b. Pada awalnya kepala departemenku bermaksud menjadikan aku manusia mesin seperti kehendaknya.

c. Ada yang bilang aku kepala batu.

11. Eufinisme

Gaya bahasa atau ungkapan pelembut yang digunakan untuk tuntutan tatakrama atau menghindari kata-kata pantang (pamali, tabu), atau kata-kata yang kasar dan kurang sopan. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Diluar panggung untuk makan dan pakaian sendiri pun bahkan sering tidak cukup.

b. Tidak jarang mereka jatuh ke dalam pekerjaan yang sangat hina.

c. Mereka tentu menyangka Elis gadis murahan, bahkan mungkin mengira ia mau menari di telapak tangan mereka.

d. Aku juga minta tolong untuk mengurus kelahiran anak yang kutinggalkan dalam kandungan Elis, gadis kurang waras yang menyedihkan itu.

12. Retoris

Gaya bahasa penegasan yang menggunakan kalimat tanya, tetapi sebenannya tidak bertanya dan tidak perlu dijawab. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat:

a. Tetapi sampai kapan seorang berbakat dan terpelajar selalu bergantung pada belas kasihan seorang Gadis? Hidup harus memiliki tujuan.

b. Bagaimana bisa aku melupakannya? Ia mengirim surat setiap hari.

c. Apa yang harus kukatakan pada Elis saat kembali?

13. Paradoks

Gaya bahasa yang mengandung dua pernyataan yang bertentangan, yang membentuk satu kalimat. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Kehidupanku saat ini menyenangkan, meskipun ditengah tengah kemiskinan.

14. Poisindenton

Gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hat berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung. Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Ia menriakkan namaku, mencaci maki diriku, menjambak rambutnya dan menggigit selimut.

15. Okupasi

Gaya bahasa pertentangan yang mengandung bantahan dan penjelasan.Contohnya dalam Maihime adalah kalimat: Walaupun tidak meninggalkan sisi ranjang ketika aku sakit, tetapi sepenuhnya ia tidak sadar dengan apa yang terjadi.

1 komentar: